Senin, 11 September 2017

Cara Menjadi Marketing Pemula

Cara Menjadi Marketing Pemula

Cara Menjadi Marketing Pemula - Terlebih dulu aku mohon maaf dahulu pada Kamu semuanya yang menanti sangat lama untuk berbagi kelanjutan materi dari Mr. Fernando Nani Rancel, Chairman’s Club from Venezuela yang aku peroleh di moment Indonesia Spectaculars 2012 tempo hari. 

Aku ingat di satu diantara session, Mr. Nani ambil satu diantara tehnik jual yang umum dikerjakan oleh beberapa sales mobil elegan. Kita bicara mengenai mobil yang betul-betul elegan. Bukan sekedar sebatas Mercedez Benz, BMW, maupun Audi atau brand apa pun. Kita bicara mobil elegan yang mempunyai harga minimum diatas 1 Milyar. 

Apakah sulit jual mobil elegan yang begitu berkelas serta tingkat kenyamanannya telah tidak diragukan sekali lagi? Belum juga dengan prestis yang diperoleh saat mempunyai mobil itu. Aku sangka siapa saja orangnya, juga akan menjawab sulit. Namun aku sangka itu juga akan sebanding dengan apa yang diperoleh, saat deal pembelian berlangsung. 

Cara Menjadi Sales Marketing Sukses

High Value of The Product 
Mobil elegan yang tengah kita ulas sekarang ini pastinya yaitu satu product yang mempunyai nilai tinggi atau high value. Sudah pasti langkah menjualnya tidak dapat asal-asalan seperti kita jual obat di tepi jalan. Kelas serta pangsa pasarnya telah berlainan. Dibutuhkan sikap yang berlainan juga. Tidak asal “ngecap”. 

Pertanyaannya saat ini yaitu apakah product yang Kamu jual sekarang ini mempunyai nilai yang tinggi? Jadi keperluan beberapa orang? Atau sekurang-kurangnya Kamu dapat melempar satu wacana sebenarnya kebanyakan orang memerlukan product Kamu yang begitu bernilai itu. 

Bila iya, jadi selamat. Kamu telah selangkah semakin maju. Apabila belum juga, masih tetap ada peluang untuk menumbuhkan nilai lebih (added value) pada product yang Kamu memasarkan. Tetapi kurang cuma dengan product yang bernilai tinggi, walaupun juga ini yaitu dasarnya. 

high value of product 
high value of product 
Aku jadi teringat bagaimana awal th. tempo hari, alhamdulillah, berhasil pasarkan product sejumlah 40 juta. Bila bukanlah karna produknya yang bagus, bernilai tinggi, serta diperlukan beberapa orang susah mungkin saja memperoleh deal sebesar itu. 

The Attitude and Mindset of Marketer 
Product berkwalitas telah Kamu punyai. Saat ini, bagaimana Kamu menjualnya. Satu product berkelas serta istimewa, apabila di pasarkan lewat cara yang salah juga akan membuatnya kehilangan nilai serta kelebihan itu. Bila Kamu telah mengerti begitu bernilai serta istimewa product yang Kamu jual, atau Kamu yaitu mitra dari perusahaan besar yang menghasilkan product itu, aku percaya Kamu akan tidak berlaku seperti penjual obat di tepi jalan. 

Seseorang penjual mobil elegan, saat ada pelanggan yang datang ke showroom, akan tidak segera membombardir calon pelanggan dengan sejuta promosi feature dari mobil elegan itu. Ia juga akan mengajak pelanggan ini bicara dari hati ke hati. Menggali, mobil apa yang tengah diperlukan oleh calon pelanggannya. Ia melakukan tindakan jadi seseorang rekan, sekalian konsultan untuk calon pelanggannya. 

High Class Marketer 
Tiap-tiap pelanggan mempunyai keperluan yang berlainan. Seseorang penjual profesional, tahu juga akan hal itu. Tersebut mengapa yang ditonjolkan oleh mereka faedah. Kamu juga akan dapat ketahui apakah product Kamu berguna atau tidak untuk pelanggan BILA Kamu telah menggali apa sebagai keperluan mereka. Jadilah pembawa pesan saat pasarkan product, berikan faedah yang sesuai sama keperluan calon pelanggan, janganlah fitur-fiturnya belaka. 

Ketika Kamu berkomunikasi dengan calon pelanggan, apakah Kamu sangat banyak bicara? Bagaimana sikap atau karakter diri Kamu saat bicara? Intonasi, suara nada, maupun bhs badan yang Kamu pakai. Ini punya pengaruh. Saat Kamu mengerti begitu istimewanya product yang Kamu memasarkan, harusnya Kamu dapat berlaku seolah-olah ada satu level diatas pelanggan Kamu. 

Masih tetap ingat tulisan aku mengenai peran penjual, konsumen serta hukum statistik? Pekerjaan paling utama penjual yaitu mengemukakan info, serta itu berbentuk faedah dari produknya maupun beberapa hal berkaitan dengan product yang di pasarkan dengan penyesuaian pada siapa info itu di sampaikan. 

Bagaimana lakukan penyesuaian supaya yang di sampaikan dapat cocok, sudah pasti lewat cara mengajak calon pelanggan Kamu bicara baik-baik serta menggali apa sebagai keperluan sekalian jalan keluar atas permasalah mereka. Saat kita dapat jadi “jembatan”, yakinlah deal itu juga akan berlangsung. Sayangnya bebrapa sekali lagi untuk mempunyai kekuatan begini, perlu jam terbang. Coba serta selalu coba, itu kuncinya. Gampang karna umum, bukanlah demikian? Karna kesuksesan jual maupun kesuksesan di bagian apa pun tak ada hubungan dengan bakat. 

Diluar itu, apakah kemauan Kamu saat mengemukakan info pada calon pelanggan? Hasilkan penjualan atau mungkin menolong mereka? Kemauan yang berada di fikiran juga akan memengaruhi ucapan serta aksi kita. Ini dengan gampang terbaca lewat bhs badan kita. Bila dari pertama yang kita fikirkan cuma “Ayo, anda mesti beli! Agar aku untung! ” jadi janganlah kecewa apabila yang berlangsung hanya kegagalan jual. 

http :// o. aolcdn. com/os/autos/photos/people/consumer-car-dealer-salesman-people-614nm-062910. j 
berbagi, not selling 
Demikian sebaliknya, apabila kemauan menolong juga akan berlainan akhirnya. Paling tidak apabila memanglah tidak berlangsung penjualan kita telah menolong mereka dengan memberi info yang berguna sekalian berinvestasi periode panjang dengan sikap ramah kita. Yakin atau tidak itu berlangsung serta aku merasakannya sendiri. Tidaklah perlu aku katakan di sini ya, agar tulisan ini tidaklah terlalu panjang. Cukup aku berbagi dengan beberapa rekanan yang pernah berjumpa segera. : D 

Telah sangat panjang yang aku catat, saatnya Kamu lakukan. Mudah-mudahan berguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar